Menyimpan ASI Perah
ASI yang telah diperah dapat disimpan sampai waktu tertentu. Jika cara penyimpanannya benar, ASI tidak akan basi dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Jadi kenapa ragu untuk memerah dan menyimpan ASI? Yuk simak bagaimana caranya menyimpan ASI perah dengan benar.
Berapa lama ASI peras dapat disimpan? Inilah kisaran waktu penyimpanan ASI tanpa membuatnya menjadi rusak atau basi menurut Organisasi Laktasi Internasional:
ASI yang telah diperah bisa disimpan di lemari es bawah atau di bagian freezer. Penting untuk diingat, sekali dihangatkan, semua ASI yang tersisa harus dibuang. Jadi sebaiknya simpan ASI dalam jumlah sekali minum (± 60 s/d 125 ml). Perhatikan juga wadah yang digunakan untuk menampung ASI, sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah disterilkan, seperti botol bertutup rapat yang terbuat dari plastik atau gelas yang tahan panas.
Perlu diingat, jangan melelehkan atau menghangatkan ASI di microwave karena banyak zat-zat penting dalam ASI akan hancur. Selain itu, panas yang ditimbulkan dari microwave tidak rata, sehingga dikhawatirkan akan berbahaya bagi bayi karena terlalu panas. (dari berbagai sumber)
ASI yang telah diperah dapat disimpan sampai waktu tertentu. Jika cara penyimpanannya benar, ASI tidak akan basi dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Jadi kenapa ragu untuk memerah dan menyimpan ASI? Yuk simak bagaimana caranya menyimpan ASI perah dengan benar.
Berapa lama ASI peras dapat disimpan? Inilah kisaran waktu penyimpanan ASI tanpa membuatnya menjadi rusak atau basi menurut Organisasi Laktasi Internasional:
- Suhu ruang (suhu 19 – 22 °C ) : Lama penyimpanan 4 sampai 10 jam.
- Kulkas bawah ( dsuhu 0 – 4 °C) : Lama penyimpanan 2 sampai 3 hari.
- Freezer kulkas berpintu satu (suhu variatif < 4°C ) : Lama penyimpanan bisa sampai 2 minggu.
- Freezer pd kulkas berpintu dua (suhu variatif < 4 °C ): Lama penyimpanan 3 sampai 4 bulan.
- Freezer khusus ( suhu -19 °C) : 6 bulan atau lebih
ASI yang telah diperah bisa disimpan di lemari es bawah atau di bagian freezer. Penting untuk diingat, sekali dihangatkan, semua ASI yang tersisa harus dibuang. Jadi sebaiknya simpan ASI dalam jumlah sekali minum (± 60 s/d 125 ml). Perhatikan juga wadah yang digunakan untuk menampung ASI, sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah disterilkan, seperti botol bertutup rapat yang terbuat dari plastik atau gelas yang tahan panas.
- Taruh ASI dalam kantung plastik atau wadah plastik untuk makanan
atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir
keramik yang aman digunakan (bebas dari zat-zat kimia berbahaya).
Hindari gelas plastik minuman kemasan atau styrofoam.
- Penting untuk memberi tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
- Dinginkan dalam refrigerator (kulkas) atau freezer. Jangan lupa
untuk mengecek tanggal dan jam yang tertera agar tahu dengan pasti sudah
berapa lama ASI disimpan dan mencegah ASI rusak atau basi.
- Berikan ASI yang disimpan berdasarkan waktu pemerahan ASI (sesuai
tanggal yang tercatat, ASI pertama diperah harus diberikan lebih dulu).
- Hangatkan ASI yang disimpan di kulkas dengan meletakkan botol di
wadah berisi air hangat selama 15 menit, sambil dikocok perlahan.
- ASI yang dibekukan dalam freezer harus dipindahkan ke kulkas
semalam sebelumnya, setengah jam sebelum waktu menyusui, hangatkan di
dalam wadah berisi air hangat. Periksa suhu ASI sebelum diminumkan
kepada bayi Ibu dengan cara meneteskannya ke punggung tangan. Setelah
dicairkan, berikan ASI sesegera mungkin.
Perlu diingat, jangan melelehkan atau menghangatkan ASI di microwave karena banyak zat-zat penting dalam ASI akan hancur. Selain itu, panas yang ditimbulkan dari microwave tidak rata, sehingga dikhawatirkan akan berbahaya bagi bayi karena terlalu panas. (dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar